SEJARAH DESA

27 Mei 2024
HERI KUNCORO, Amd.Hut
Dibaca 422 Kali
SEJARAH DESA

ASAL-USUL TERJADINYA DESA TANGGUNGHARJO

KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN

 
 
Sumber cerita:
1.Sumber tertulis
            *Babad tanah jawi “CERITA TERJEMAHAN SASTRA JAWA”
            *Sono Pustoko Kraton Surokartohadinningrat
2.Sumber lesan
            *Ki Gonosunjoyo (almarhum) Mantri guru SR Jangkungharjo
            *Ki Wignyosusilo (almarhum) Mantri guru SR Tegalsumur
            *Ki Tasrun (almarhum) plawangan (juru kunci) patilasan Ki Ageng Teguh
            *Ki Sukandar (almarhum) Kebayan desa Teguhan
Perangkai cerita:
Raden Tumenggung Sukarno Tedjodipoero abdi dalem panitratama “Sanggar Pambiworo” Keraton Surakarta Hadiningrat
Asal-usul terjadinya desa Tanggungharjo
Kec Grobogan,Kab Grobogan
 
 
BAB.I PUSAKA “JONTRO MAS”
            Kerajaan Mataram pada masa Sultan Agung memegang tampuk pemerintahan,menjadi Negara yang subur makmur tentram dan damai sejahtera.Hal tersebut dikarenakan kebijaksanaan Baginda terhadap rakat Mataram.
Demikian pula karena dukungan pejabat kerajaan dann juga oleh pengaruh kekuatan berbagai pusaka seperti:Tombak kyai pleret,keris nogo sosro sabuk inten,pedang kangkam,keris pulanggeni,keris kyai sangkelat,teluk penjalin.Masih ada lagi pusaka yang tersimpan,yang punya daya penyubur tanah,tanaman maupun kemakmuran rakyat Mataram.Pemiliknya ialah raja mataram.Pusaka tersebut ialah JONTRO MAS
            Namun ada salah satu pejabat kerajaan yang ingin mengambil kekuasaan.Dia adalah Gusti Pangeran Haryo Sastro Binoro.Dia sangat terpikat akan kemakmuran Mataram sehingga ingin menguasainya.Maka dari itu Pangeran mencari tahu apa yang membuat kerajaan ini begitu makmur.Menurut sesepuh penasehat mataram.pangeran mengetahui,bahwa yang membuat kerajaan ini makmur adalah pusaka jontro mas.Pada suatu malam menurut perhitungan jawa,adalah malam yang baik.pngeran Haryo Sosro Binoro mencuri pusaka JONTRO MAS dan lari dari Mataram menuju sebelah utara pegu ungan Kendeng Tengah.
            Hilangnya JONTRO MAS menyebabkan tanaman mati,tanh tidak subur,wabah penyakit dan mengakibatkan rakyat Mataram menderita.Melehat kondisi Mataram yang berbeda dari biasanya,maka beliau ingkang sinuhun Kanjeng Sultan Agung berkenan  memnggil penasehat agung yang dituakan dari seluruh pejabat kerajaan serta pembesar kerajaan.Dari saran yang diberikan Patih Mondoroko,untuk meneliti gedung pusaka,dan betapa terkejutnya,pusaka JONTRO MAS telah hilang.
            Dari hasil penelitian,Dicurigai bahwa yang mencuri adalah Pangeran Haryo Sosro Binoro yang menurut informasi pergi ke utara menunggangi kuda.Lalu sang Raja memberi perintah kepada pejabat dan pembesar  kerajaan untuk mengumumkan diwilayah mataram.Siapa saja yang bisa membawa Pangern Haryo Sosro Binoro beserta JONTRO MAS akan diberi hadiah..Perintah ini di urus oleh Pangeran Katong seorang punggawa,pejabat kerajaan yang tinggal di dusun Katong wilayah utara pegunungan kendeng tengah oleh karena itu paangeran mengumumkan perintah itu keseluruh wilayah katong dan sekitarnya.
BAB.II KI AGENG TANGGUNG
            Dengan menunggangi kuda,Pangeran Haryo Sosro Binoro mengendarai kuda pergi ke arah utara mencari wilayah yang pantas untuk dibangun kerajaan.Setelah melakukan peerjalanan beberapa bulan,akhirny  Pngeran Haryo Sosro Binoro menemukan wilyah yang dianggap pantas,yakni Dusun Pungkruk,karena penduduk tidak mampu menandingi kekuatan dan kesaktian,maka akhirnya penduduk menyerah dan akan mengikuti apa yang diperintah Pangeran Haryo Sosro Binoro sebagai pimpinan Dusun Pungkruk.
            Supaya tidak terbongkar jatidirinya,Pangeran Haryo mengubah identitasnya menjadi  Ki Matramandowo yang mengandung arti “seorang bangsawan yang menentang terhadap kekuasaan Mataram”.Sejak Ki Matramandowo berkuasa,dusun Pungkruk dan Dusun di sekitarnya menjadi makmur dan tentram sejahtera.Dan berdampak pda perkembangan yang semakin ramai.
            Agar sesuai dengan keadaan,maka penduduk pungkruk meminta agar mengganti pungkruk menjadi Desa “PANGGUNG REJO” yang diambil dari tempat yang tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.Dengan perasaan yang mantap,dan agar berkenan dihati,semua warga agar lebih giat bekerja dan belajar keterampilan,Ki Ageng memberi nama “TANGGUNG HARJO” yang artinya pungkruk dan sekitarnya pasti akan menjadi desa yang subur makmur totoraharjo makin termashur melebihi desa lainnya,dengan maksud terselubung dari tujuan Ki Ageng untuk menjadikan kota kerajaan.Saat itu pula Ki Ageng Matramandowo dikenal sebagai Ki Ageng Tanggung.
 
BAB.III KI SUROGATI
            Berita tentang sayembara Mataram sudah terdengar sampai Muria.Kanjeng Sunan Muria yang bernama Raden Kusumastuti ingin mengikuti dengan tekad yang sangat kuat memberi bantuan demi ketentraman Negara dan rakyat Mataram.Dengan nama samaran “Ki SUROGATI” Kanjeng sunan berguru kepada panembahan Katong.Setelah mendapat petunjuk dan bekal secukupnya,Ki Surogati pergi menulusuri hutan-hutan menuju Timur laut menjadi pande besi yang membuat peralatan pertanian.Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pande besi,selalu berpindah-pindah demi mendapat informasi dimana tempat pencuri JONTRO MAS.Pada suatu hari Ki Surogati tiba di Desa Paguwang yang terletak  disebelah barat laut Desa Tanggungharjo.Ki Surogati bersama dua pengikutnya yakni Sampan dan Alip,sangat pandai dalam membuat peralatan pertanian,sehingga banyak yang memesan di Paguwang.
            Seperti biasanya,Masyarakat menunggu pesanan sambil berbincang-bincang tentang hal-hal yang terjadi di sekitarnya,serta hal yang aneh dan mengherankan.Dengan diam-diam Ki Surogati mendengarkan pembicaraan orang-orang tersebut,dalam hati,mulai jelas tanda-tanda hilangnya pusaka JONTRO MAS dan pencurinya.Maka dari itu suatu hari  beliau menyatakan kepada sampan dan Alip bahwa tidak akan pindah ke Desa lain lagi,para abdi diharapkan makin teliti dan rajin dalam mengerjakan peralatan pertanian agar semakin banyak orang yang memesan.
BAB.IV PENCURI SATRIA
            Sejak mendapat sisikmelik tentang hilangnya pusaka kerajaan Mataram tersebut,maka Ki Surogati yakni mpu Paguwang makin giat meneliti berita menyangkut Ki Ageng Tanggung.Pada suatu saat ketika mendengar berita bahwa Ki Ageng Tanggung mempunyai putri yang sudah remaja dan kecantikannya tanpa cacat,namun belum menikah,konon banyak pemuda dan orang-orang di Tanggungharjo dan sekitarnya dan juga dari desa lainnya tidak berani melamar karena takut ditolak dan tidak diterima serta dimarahi oleh Ki Ageng Tanggung.Pada suatu hari Ki Surogati mengajak sampan untuk melamar putrid tersebut.Kepergian mereka yang hanya ditempuh dengan jalan kaki,kira-kira sehabis isya sudah sampai ketempat Ki Ageng Tanggung.Dan kedatangannya diterima oleh Ki Ageng Tanggung dan istrinya.Melihat keadaan fisik,kulit dan wajahnya,Ki Surogati memastikan bahwa Ki Ageng Tanggung adalah bangsawan dari kota,namun masih ada rasa sedikit khawatir,Ki Ageng Tanggung lebih kelihatan garang dan menakutkan.Sesudah saling berkenalan dan bicara masalah pekerjaan termasuk aacara menjelang bulan purnama yang akan datang,Ki Ageng Tanggung akan melakukan ujian kepada para pemuda dalam hal kemaampuan dan kesaktian yang akan dilaksanakan disebuah hutan Tapak,sebelah utara desa ploso,sebelah timur desa Tanggungharjo.
            Ki Surogati menyampaikan lamaran yang ditujukan kepada putrid ki Ageng.Dengan sikap yang agak seram dan mengandung penghinaan,ki Ageng menerima lamaran Ki Surogati,dengan syarat dapat menyerahkan pusaka JONTRO MAS.Tajam dugaan Ki Surogati mendengar kata “pusaka jontro mas” ki Surogati yakin pasti Ki Ageng Tanggung adalah penjahat yang dicari.Oleh karena itu,permintaan tersebut di sanggupi dan memohon diri serta mengatakan bahwa sati lapan (36 hari) akan datang dan menyerahkan apa yang diminta oleh Ki Ageng Tanggung.Kepulangan Ki Surogati diantar oleh Ki Ageng Tanggung dengan senyum sinis.Dalam hati berkata,memastikan Ki Surogati tidak akan bisa mewujudkannya,sebab yang memiliki pusaka tersebut hanyalah dirinya sendiri.
            Menjelang pukul 24.00 Ki Ageng pamit kepada istrinya mengantar pemuda untuk mengikuti ujian fisik di hutan Tapak.Sepeninggal Ki Ageng,Nyi Ageng mematikan lampu kemudian tidur.Baru beberapa saat   Nyi Ageng mendengar orang mengetuk pintu dan batuk-batuk mengira yang datang adalah Ki Ageng kemudian bersamaan terbukanya pintu setelah masuk ke dalam,Ki Ageng palsu yang tak lain adalah Ki Surogati,meminta pusaka JONTRO MAS dengan alas an untuk menundukan musuh yang sakti.Tanpa curiga pusaka diberikan dan Ki Ageng palsu minta pamit.Baru beberapa langkah dari pintu menddengar orang datang  sambil mendehem dan memenggil Nyi Ageng,Ki Surogati terus berkelit kesebelah kiri dinding bambu bersembunyi di balik pohon pisang.Mendengar apa yang terjadi di dalam rumah,Ki Ageng yang asli meminta  pusaka JONTRO MAS.Nyi ageng terkejut dan mengatakan bahwa baru saja barru saja diambil Ki Ageng.Atas keterangan Nyi Ageng,Ki Ageng memastikan bahwa rumahnya telah kemasukan pencuri.
            Mengingat bahwa pada saat kedatanganya melihat sekilas bayangan,maka ki Ageng berbicara keras “siapa pencurinya!!! kalu toh seorang kesatria maka menampaklah” dari luar dinding Ki Surogati menjawab “saya Ki Surogati”.sreeeettt,pedang dihunus dengan hati yang panas,Ki Ageng Tanggung keluar  rumah untuk melihat bayangan di balik pohon pisang,pedang ditebaskan kearah pohon pisang dan roboh tapi Ki Surogati lari kea rah utara.Ki Ageng Tanggung memukul kentongan dan memeriintahkan masyarakat untuk menangkap pencuri.Namun perjalanan penduduk terhalang oleh pohon Gayam,Ki Ageng memeriintahkan agar pohon Gayam ditebangi.Ki Surogati lari terus ke barat dan berkata,kelak wilayah yang banyak gayam tersebut bernama karang gayam.untuk memudahkan penangkapan Ki Surogati,Ki Ageng memerintahkan untuk menebang pohon-pohon yang menghalangi.Ki Surogati berlari kea rah barat dan bersembinya di bawah pohon putat sambil bersabda,bahwa tempat tumbangnya pohon-pohon yang ditebang kelak kemudian zaman akan dinamakan babadan.Sedemikian banyak yang mengejar,suasana tambah kacau,saling menabrak pohon putat yang saat itu sedang berbunga,yang menyebabkan rontoknya benang sari sehingga menaburi mata penduduk sehingga mengganggu penglihatan.Dengan selamat Ki Surogati lari kearah barat sambil bersabda bahwa tempat dimana banyak pepohonan putat.dimasa yang akan datang dikenal sebagai putatsari.Lalu Ki Surogati berssembunyi dibawah pohon bambu ori yang sudah dibersihkan/ditebas durinya.Disebelah tenggara dalem (rumah) paguwang,Ki Ageng dan penduduk memeriksa sekitar rumah,berhubung tidak menemukan,lalu mencari ke tempat lain.Tiba-tiba ada seorang pemuda melempar kereweng (pecahan keramik) ke arah barongan bambu ori,dan kebetulan mengenai mata Ki Surogati tepat pada teleng (bola mata) dengan berteriak aduuuh..Ki Surogati menyeberang sungai ke arah timur,sesampainya di seberang,Ki Surogati berkata bahwa kelak tempat tersebut akan bernama ketileng.Selanjutnya Ki Surogati berlari ke arah selatan dan masih terus diburu.kemudian menyeberang ke barat menyusup ke belukar,terus lari ke arah tenggara.Ki Ageng Tanggung mengira kalau Ki Surogati bersembunyi di belukar disebelah selatan paguwang tersebut.oleh sebab itu,belukar lalu dikeroyok seperti halnya mengkeroyok binatang.Berkat pesembunyiannya dibawah pohon jati yang dikitari belukar,Ki Surogati berkata bahwa belukar yang dikeroyok tersebut kelak dinamakan groyokan.Baru selesai berkata,Ki Surogati terkejut ada suara ribut dikira orang yang memburu sudah dekat,pdahal rencana akan keluar dari persembunyianya,khawatir ketahuan musuh,ia hanya pasrah dengan hati berdebar tidak berani bergerak,hanya bola matanya yang bergerak berkedip-kedip.setelah diteliti,suara gemuruh tersebut bukan suara musuh yang datang,melainkan suara kelopak bambu kering yang berjatuhan karena disitu banyak pohon bambu peting dan ori.Dirasakan aman,Ki Surogati berkata “belukar dimana terdapat pohon jati dimana saya bersembunyi di bawahnya,maka dikemudian zaman dinamakan jati kelip.Dan wilayah yang banyak terdapat bambu peting dan kelopak bambunya kering berjatuhan bergemuruh tersebut kela kemudian dinamakan sasak (dari kata kemprosak/gemuruh).Ki Surogati melanjutan perjalanan menuju kearah selatan,namun terhalang sungai yang banjir,maka dengan kecewa tempat it dinamakan kali alang.Lalu pergi ke arah barat melewati tanah yang tandus tanpa tanaman oleh karena itu pengikut ki Ageng melihat orang berjalan ditengah tanah yang kosong dan berteriak malig...maling...maling.Mendengar suara teriakan tersebut,Ki Surogati lari ke arah utara,sesudah menyeberang jalan di tengah  kebun disebelah barat jalan setapak,sebelah selatan sungai,Ki Surogati beristirahat sebentar agar nafasnya dapat reda kembali sambil berkata bahwa sawah yang kosong tersebut akan dinamakan sawah plampangan,ibarat orang makan sirih belum habis,artinya waktu istirahat baru sebentar,Ki surogati terkejut karena musuh sudah mengepung,dengan tekad yang kuat dan meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Ki Surogati terjun kedalam sungai yang banjir dan keruh.Dengan menyusuri sungai ,Ki surogati menyelam dan masuk desa.setelah dirasakan aman,Ki Surogati naik ke darat  dari sungai sambil berkata bahwa pada pertemuan sungai dimana Ki Surogati terjun,agar  dinamakan kalinggo yang artinya mendapat keselamatan karena mendapat perlindungan sungai.Dengan maksud pulang ke desa paguwang serta kebun dimana Ki Surogati dikepung musuh,agar dinamakan dadah kalangan.Namun tiba-tiba terdengar suara berisik dari arah timur adalah suara orang Tanggungharjo,Ki Surogati lari ke arah barat,kemudian berbelok ke arah utara.menjelang pagi hari,Ki Surogati sampai pada tempat dekat belukar yang lebat,kemudian bersembunyi di tempat belukar tersebut,anehnya didalam ada ayam hutan dan ayam hutan tersebut tidak lari bahkan berkokok nyaring.Ada semacam binatang melata semacam bengkarung,yang mondar-mandir menjilati bekas telapak kaki Ki Surogati sampai agak jauh.Kemudian kembali ke belukar tersebut,laba-laba kemplandingan sibuk menganyam jaring yang rusak diterjang Ki Surogati.Sepasang rusa jantan dan betina yang sedang menikmati rumput di dekat belukar tersebut,yang seekor mengunyah rumput sambil santai di bawah belukar,suasana tersebut berjalan seakan tidak ada orang yang datang di belukar trsebut.
            Berhubung suasana sudah terang,ada beberapa murid Ki Ageng Tanggung yang menemukan jejak manusia,yang menurut pendapatnya adalah jejak Ki Surogati,kemudian ditelusuri ke arah barat,ke utara kelihatannya menuju belukar,namun merupakan suatu keanehan beberapa meter sebelum belukar,jejak kaki sudah hilang.Terlebih yang sangat mengherankan di dalam belukar tersebut seperti tidak ada seorangpun yang masuk,sebab rusa-rusa dengan tenang merumput dan istirahat sambil mengunyah rumput,ayam hutan masih melengkiing berkokok,di atas pohon pada belukar tersebut,bengkarung mondar-mandir mencari makan,sedangkan laba-laba kemplandingan dengan enaknya menganyam jaring.Mengetahui keadaan demikian,Ki Ageng mengira bahwa Ki Surogati dapat menghilang.Dengan hati yang dongkol ki Ageng Tanggung berkata kepada pengikutnya “seluruh keturunanku yang ada di Tanggungharjo jangan sampai ada yang menikah dengan keturunan Ki Surogati,sudahlah mari kita pulang”saat pulang melewati desa paguwang Ki Ageng Tanggumg berkata “tempat ini pusatnya maling!!!”
BAB.V PEMBANTU YANG SETIA
            Semalam suntuk perasaan sampan dan Alip merasa berdebar-debar memikirkan keselamatan Ki Surogati,hari mulai pagi,dua orang tersebut membagi tugas.Ki Sampan bertugas menjaga/menunggu besalen(tempat kerja) sedangkan Ki Alip akan mencari Ki Surogati membaur dengan orang-orang Tanggung.perjalanan Alip sudah sampai pada belukar,tiba-tiba melihat ada orang keluar dari belukar tersebut,setelah diamati betul-betul ternyata orang tersebut adalah Ki Surogati.Setelah bertegur sapa dan berbasa-basi,Ki Surogati mengambil air wudhu di sungai sebelah utara belukar tersebut untuk melaksanakan sholat subuh yang diikuti oleh Alip sebagai makmum,selesai sholat subuh.Ki Surogati berkata kepada Alip agar tempat tersebut dinamakan Teguhan dan Ki Surogati mengganti nama menjadi Ki Teguh Widdodo.Pesan saya sekali lagi padamu dan perlu diingat-ingat bahwa semua keturunan Teguhan tidak boleh membunuh rusa,ayam hutan,bengkarung dan laba-laba kemplandingan.Ki Alip hanya menurut saja apa yang di perintahkan Ki Surogati.Setelah itu Ki Surogati yang diikuti oleh Alip menghadap panembahan katong untuk menyampaikan laporan tentang tugas yang telah dilaksanakan.Kedatangan mereka ke Katong disambut gembira,setelah itu Ki Surogati menyerahkan “jontro mas” dan menampaikan bahwa yang menyimpan pusaka tersebut adalah Ki Tanggung yang menyamar dengan nama Ki Matramandowo.Untuk menyelediki apa yang dikatakan Ki Surogati,panembahan Katong yang diutus oleh kerajaan Mataram.beliau menginginkan untuk datang ke Tanggungharjo,yang diikuti Ki Surogati dan Alip.
BAB.VI SABDA IBARAT MANTRA
            Perjalanan Katong tidak disebutkan.kedatangan ke desa Tanggungharjo sangat mengejutkan Ki Ageng,karena dalam hati sudah mengakui kesalahannya,sesudah bertegur sapa dan berbasa-basi,panembahan katong menyampaikan tentang maksud kedatangannya di Tanggungharjo.”Adinda Pangeran Sosrobinoro saya tidak mengira bahwa di sini ada pedesaan yang ramai,dan ternyata Adinda sendiri yang memegang tampuk pimpinan.Tentang kedatangan saya kemari sebagai utusan beliau Sultan Agung Mataram,untuk mencari hilangnya pusaka “jontro mas” adapun Ki Surogati ini adalah murid saya yang saya utus untuk mencari Informasi dan juga tidak mengira bahwa Adinda yang memiinjam pusaka tersebut secara diam-diam.Dengan maksud apakah Adinda sampai hati berbuat hal tersebut?”
“Kanda Panembahan Katong,perkenankan saya secara terus terang ingin mempunyai kekuasaan seperti halnya Kanjeng Sultan Agung,yang menguasai pemerintahan meskipun hanya kecil.Dan sekarang keinginan saya sudah terlaksana,oleh sebab itu semua kesalahan saya terhadap pemerintah Mataram saya akui,dan menyerahkan hidup serta mati saya kepada kakanda sebagai utusan Agung Mataram.Namun kalau kakanda sebagai duta agung berkenan memberikan pengampunan,saa memilih unuk dicabut kehormatan saya sebagai keluarga bangsawan dan seluruh milik di wilayah kebangsawanan Mataram.Perkenankan saya menerima derajat sudra,untuk melanjutkan memimpin dan mengasuh semua masyarakat di desa Tanggungharjo,demikian pula seluruh keturunan saya dikelak kemudian jangan sampai ada yang berani menentang pemerintahan Mataram dan seterusnya.”Seperti halnya sesama keturunan bangsawan,Panembahan Katong merasa tersentuh mendengar ucapan Gusti Pangeran Haryo Sosro Binoro yang tujuannya baik tetapi didorong oleh perasaan terburu-buru hingga menempuh jalan yang salah menurut aturan kerajaan.Demikian pula berani bertanggung jawab dan meminta maaf secara sopan dan santun,sampai menyerahkan derajat kebangsawanannya demi membela rakyat kecil di pedesaan.Maka dari itu sabda Panembahan Katong,”Adinda pangeran,saya hanya utusan,tidak berani memutuskan,kewajiban saya hanya memberikan laporan kepada yang mengutus.Mengetahui keadaan kisah Adinda semua itu,perkenankan saya mengatakan:
1.Pusaka jontro mas ini saya bawa pulang Mataram sebagai bukti
2.Tentang hukuman untuk Adinda,berkenanlah untuk menunngu keputusan paduka di
Mataram,hanya Adinda jangan sampai melarikan diri dari Tanggungharjo,sampai datangnya utusan dari Mataram yang menyampaikan keputusan untuk Adinda,tetaplah memimpin rakyat di Tanggungharjo.
3.Tentang tujuan Adinda yang luhur dan sudan adinda jalankan.Dikemudian waktu,meski hanya seberapa,ada keturunan Tanggungharjo yang menjadi senopati pemimpin prajurit dan  pemimpin pemerintahan yang mampu menjabat pemerintahan meskipun hanya sebagian kecil wilayah negara
4.Karena desa Tanggungharjo ini sudah pernah ketempatan “Kyai Jontro Mas” yang memberi daya kesuburan pada pertanian,maka desa Tanggungharjo jadilah desa yang makmur,subur,banyak peternakan.
            Mengenai diri saya,sebenarnya saya ini adalah Kanjeng sunan Muria.
Berkata sedemikian itu Kaneng Sunan muria sambil membuka caping (topi petani) kelihatan serbannya dan memegang tasbih.Mengetahui keadaan yang demikian,yang hadir di dalem Ki Ageng semuanya memberi hormat.Setelah dianggap cukup,para tamu bersama-sama meninggalkan pendopo Tanggungharjo,sedangkan Ki Ageng mengantarkan sampai ke halaman dengan sikap pasrah apabila sewaktu-waktu menerima keputusan Ratu Agung di Mataram...